
Jаkаrtа -Ilmuwаn dаrі Kоrеа Advаnсеd Inѕtіtutе оf Sсіеnсе аnd Tесhnоlоgу (KAIST), Kоrеа Sеlаtаn, реrоlеh саrа untuk mеnggаntі ѕеl kаnkеr jаdі wаjаr kеmbаlі. Pеnеlіtіаn іtu dіріmріn оlеh Prоfеѕоr Chо Kwаng Hуun dаrі dераrtеmеn Bіо аnd Brаіn Engіnееrіng KAIST.
Iа dаn tіmnуа bеrhаѕіl dараtkаn ѕаkеlаr mоlеkulеr уаng bіѕа mеmbаlіkkаn ѕеl kаnkеr jаdі wаjаr kеmbаlі dеngаn mеnаngkар kоndіѕі trаnѕіѕі krіtіѕ ѕеbеlum ѕеl kаnkеr mеnіngkаt dеngаn tераt. Tеmuаn іnі рun dіреrlukаn mаmрu dіkеmbаngkаn untuk tеrарі реngоbаtаn kаnkеr dі mаѕа dераn.
Bаса jugа: 39 Ribu Warga Israel Minta Ganti Rugi Kerusakan Pengaruh Serangan Iran |
Proses mengubah sel kanker menjadi sel normal dalam penelitian ini dilakukan dengan mengaktifkan gen tertentu yang selama ini tertekan dalam sel kanker. Dengan teknologi pengeditan gen berbasis CRISPR dan molekul epigenetik yang disesuaikan, para peneliti mampu membuka kembali akses ke bagian DNA yang bertugas menjaga keseimbangan pertumbuhan sel. Hal ini menyebabkan sel kanker kehilangan kemampuannya untuk membelah diri secara tidak terkendali dan mulai mengikuti program genetik normal seperti sel sehat lainnya.
Penelitian ini diuji pada beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, kanker paru-paru, dan kanker pankreas, yang dikenal sangat agresif dan mematikan. Hasil awal menunjukkan bahwa sel-sel kanker yang telah diperlakukan dengan metode ini tidak hanya berhenti tumbuh, tetapi juga mulai menunjukkan perilaku sel normal secara biologis, seperti mekanisme apoptosis (bunuh diri sel alami) dan siklus hidup yang teratur. Keberhasilan ini membuka peluang besar untuk terapi kanker yang lebih personal, berbasis perbaikan struktur genetik dan regulasi protein.
Lebih jauh lagi, penelitian ini juga membuka jalan bagi metode terapi regeneratif untuk berbagai penyakit lain yang disebabkan oleh perubahan fungsi sel. Jika metode ini terus dikembangkan, mungkin kita akan melihat masa depan di mana kanker bukan lagi penyakit yang ditakuti, tetapi kondisi yang dapat “disembuhkan” dengan cara yang lebih alami dan minim penderitaan bagi pasien.
Penutup
Penemuan ilmiah dari Korea Selatan ini menjadi titik terang dalam dunia pengobatan kanker global. Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir untuk mengembalikan fungsi normal sel kanker, pendekatan baru ini tidak hanya menjanjikan harapan baru dalam terapi, tetapi juga menunjukkan arah perkembangan medis yang lebih humanistik dan presisi. Meski masih dalam tahap awal dan membutuhkan uji klinis lebih lanjut, para peneliti optimis bahwa di masa depan, kanker bisa diatasi tanpa harus menghancurkan tubuh pasien, melainkan dengan menyembuhkannya dari dalam.