Mеdаn – WN Brasil, Juliana Marins hilang di Gunung Rinjani. Insiden itu menghasilkan akun Instagram Presiden Prabowo Subianto diserbu netizen Brasil.
Kasus hilangnya seorang wisatawan asal Brasil, Juliana Cardoso, di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyita perhatian luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global. Juliana yang sedang melakukan perjalanan wisata ke salah satu destinasi pendakian terkenal di Indonesia itu dilaporkan hilang setelah memisahkan diri dari rombongannya. Informasi mengenai peristiwa ini dengan cepat menyebar di media sosial, termasuk di negara asal Juliana, Brasil.
Keluarga dan rekan-rekan Juliana yang panik segera melaporkan kejadian ini ke otoritas Indonesia. Namun, kecepatan dan efektivitas pencarian dinilai kurang maksimal oleh sebagian warga Brasil. Media Brasil turut mengangkat berita tersebut dan memperbesar perhatian publik terhadap kasus ini. Dari sinilah gelombang protes netizen Brasil mulai meluas ke berbagai platform media sosial, termasuk menyerbu akun media sosial milik Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto.
Baca : Tak Cuma Bangkit Properti, Ini Jurus Pengembang Gaet Pembeli
Meskipun Prabowo tidak memiliki kewenangan langsung atas urusan pencarian dan penyelamatan di pegunungan, posisinya sebagai tokoh penting dalam pemerintahan Indonesia menjadikannya sasaran empuk kemarahan netizen yang menuntut akuntabilitas dan tanggapan cepat dari otoritas Indonesia. Mereka memenuhi kolom komentar dengan permintaan tolong dalam bahasa Portugis, disertai tagar-tagar internasional yang memperluas jangkauan isu ini ke seluruh dunia maya.
Respons Pemerintah dan Dinamika di Media Sosial
Kementerian Luar Negeri Indonesia bersama Kedutaan Besar Brasil di Jakarta segera menjalin komunikasi intensif menyikapi kasus ini. Operasi pencarian pun ditingkatkan, melibatkan tim SAR gabungan, warga lokal, serta pemandu gunung. Namun, tekanan dari publik Brasil tidak surut. Netizen merasa bahwa komunikasi dari otoritas Indonesia kurang transparan dan lambat dalam memberikan pembaruan terkait proses pencarian Juliana.
Sementara itu, akun media sosial Prabowo Subianto, baik di Instagram maupun X (dulu Twitter), terus dibanjiri komentar dan kritik. Beberapa komentar mempertanyakan kredibilitas Indonesia dalam menjamin keamanan turis asing. Sebagian lainnya menyampaikan rasa frustrasi karena belum adanya kabar terang tentang keberadaan Juliana. Ironisnya, serbuan komentar tersebut terjadi ketika Prabowo tengah mempersiapkan transisi kepemimpinannya menuju kursi presiden.
Fenomena ini juga membuka diskusi tentang bagaimana opini publik internasional kini dapat memengaruhi persepsi terhadap pejabat di negara lain, bahkan untuk isu-isu yang secara administratif bukan berada di bawah kewenangan langsung pejabat tersebut. Di satu sisi, hal ini menunjukkan meningkatnya perhatian global terhadap keselamatan wisatawan. Di sisi lain, menjadi catatan penting bagi pemerintah Indonesia agar memiliki sistem komunikasi krisis yang lebih sigap dan terbuka ketika menghadapi kasus-kasus yang melibatkan warga negara asing.
Penutup
Insiden hilangnya Juliana di Rinjani dan reaksi netizen Brasil terhadap akun Prabowo Subianto menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk persepsi dan menekan tindakan dari pemerintah suatu negara. Kasus ini menjadi pengingat penting bagi Indonesia, yang kerap mempromosikan pariwisata alam seperti pendakian gunung, untuk memperkuat sistem pengamanan wisata, sistem evakuasi, serta komunikasi publik. Meningkatnya perhatian dari komunitas global juga harus direspons dengan tindakan nyata dan pendekatan diplomatis yang tanggap, agar citra Indonesia sebagai tujuan wisata aman tetap terjaga di mata dunia.